Pernahkah kamu terpikir untuk bekerja di Jepang? Negeri sakura ini terkenal dengan budaya yang unik dan peluang kerja yang menarik. Tapi, tahukah kamu bahwa stigma tato di Jepang bisa menjadi hambatan untuk mendapatkan pekerjaan di sana?
Yup, stigma negatif terhadap tato di Jepang masih melekat hingga saat ini. Berbeda dengan budaya Barat yang menganggap tato sebagai seni, di Jepang tato sering dikaitkan dengan Yakuza (mafia Jepang) dan dianggap tidak profesional.
Sejarah Singkat Tato di Jepang:
- Zaman Jomon-Nara (300 SM – 794): Tato digunakan sebagai ritual keagamaan, identitas sosial, hukuman, penanda profesi seperti pemadam kebakaran serta menjadi sarana untuk menandai seseorang yang telah sembuh dari penyakit.
- Zaman Edo (1603-1868): Di zaman ini berkembang tato tradisional jepang yang disebut irezumi. Irezumi adalah bentuk tato yang menggambarkan hewan, tumbuhan atau pemandangan alam. Di Zaman ini juga Yakuza (anggota kriminal Jepang) mengadopsi tato irezumi sebagai simbol keberanian, mereka sering kali memiliki tato yang menutupi sebagian besar atau seluruh tubuh mereka. Tato ini menunjukkan bahwa mereka adalah anggota yakuza dan harus diperlakukan dengan hormat.
- Zaman Meiji (1868-1912): Pemerintah Jepang melarang tato pada masa ini. Pemerintah Meiji berusaha untuk modernisasi Jepang dan menghilangkan praktik-praktik yang dianggap ketinggalan zaman, termasuk tato. Tato dilarang di sekolah, tempat kerja, dan fasilitas umum.
- Zaman Showa-Heisei-Modern: Meskipun penerimaan tato telah meningkat di Jepang, masih ada stigma yang melekat pada tato, terutama tato yakuza. Tato yakuza sering kali dikaitkan dengan kriminalitas dan kekerasan. Akibatnya, orang-orang dengan tato yakuza mungkin akan kesulitan mendapatkan pekerjaan di beberapa industri, seperti keuangan, jasa, dan pemerintahan.
Alasan Larangan Tato Bekerja di Jepang:
- Dianggap tidak profesional: Tato sering dilihat sebagai ekspresi diri yang eksentrik dan vulgar, yang tidak sesuai dengan citra profesional yang diharapkan di tempat kerja. Di beberapa industri, seperti keuangan dan layanan pelanggan, tato dikhawatirkan dapat membuat pelanggan tidak nyaman atau menimbulkan keraguan tentang kredibilitas perusahaan.
- Keterkaitan dengan Yakuza: Tato Yakuza sering kali rumit dan penuh simbolisme, yang dapat menimbulkan rasa takut dan stigma negatif. Orang dengan tato yang terlihat seperti tato Yakuza dapat mengalami diskriminasi dan prasangka di tempat kerja dan di kehidupan sehari-hari. Kurangnya pemahaman tentang budaya Yakuza dapat menyebabkan orang-orang secara keliru mengasosiasikan semua tato dengan kriminalitas dan kekerasan.
- Tradisi dan norma sosial: Budaya Jepang dipengaruhi oleh Konfusianisme, yang menekankan kesopanan dan kesederhanaan. Tato, terutama tato besar dan mencolok, dapat dilihat sebagai pelanggaran norma-norma ini. Generasi yang lebih tua di Jepang mungkin memiliki pandangan yang lebih konservatif terhadap tato dan melihatnya sebagai sesuatu yang tidak pantas.
Bagaimana jika sudah memiliki tato?
Sebenarnya Memiliki tato di Jepang bukanlah penghalang utama untuk Kamu bisa diterima di masyarakat Jepang. Jarang terjadi komentar-komentar buruk dari masyarakat Jepang, maupun orang-orang yang lari ketakutan saat melihat tato. Namun, yang kerap akan terjadi biasanya orang-orang akan melirik tato kalian, tidak jauh berbeda dari tatapan ingin tahu yang biasa diterima saat menjadi orang asing di negara lain. Secara profesional, memang masih banyak perusahaan yang tidak menerima pekerja yang sudah bertato, terutama untuk visa Tokutei Ginou dan juga untuk pemagangan.
Jika Kamu sudah terlanjur memiliki tato, masih ada cara yang bisa dilakukan agar Kamu bisa diterima kerja di Jepang. Jika perusahaan tidak menuliskan persyaratan tidak boleh bertato, Kamu masih bisa pertimbangkan menutupi tato saat melamar pekerjaan di perusahaan tersebut. Namun jika memang sudah tertulis dalam persyaratan, baiknya Kamu memang tidak melamar ke perusahaan itu, atau Kamu bisa mempertimbangkan menghapus tatomu dengan laser removal. Kamu juga dapat menghubungi perusahaan yang akan di lamar untuk menanyakan kebijakan mereka tentang tato. Namun demikian, fokuslah pada kualifikasi dan pengalaman kerja. Tunjukkan profesionalisme dan etos kerja yang baik, maka masih banyak perusahaan di Jepang yang masih membuka kesempatan bagi Kamu yang bertato.
Ingin Persiapan Matang Bekerja di Jepang?
Jika Kamu berminat untuk kerja di Jepang, KitaCakap bisa membantu Kamu mempersiapkan diri lho! Ikuti program Siap ke Jepang dan dapatkan bimbingan profesional, pelatihan bahasa, dan peluang kerja terbaik di Jepang!
Daftar Sekarang di sini: https://kitacakap.id/program-jepang/