logo kitacakap

Budaya Korporasi Jepang: Mengenal Jouge Kankei

jouge kankei, hubungan atasan-bawahan dalam budaya korporasi Jepang.

Dalam masyarakat Jepang, struktur hierarki yang kuat menekankan pentingnya hubungan berdasarkan usia, status sosial, posisi dalam pemerintahan, dan strata pekerjaan. Kesadaran akan posisi sosial menjadi ciri khas, termasuk pola senioritas yang mewarnai interaksi sosial dalam budaya korporasi Jepang.

Salah satu contohnya adalah hubungan senpai-kouhai yang mendasari pola senior-junior di Jepang. Seorang senpai (orang lebih senior) membimbing dan mengajar kouhai (orang lebih junior). Namun, dalam konteks pekerjaan, fokusnya beralih pada jouge kankei, hubungan atasan-bawahan dalam budaya korporasi Jepang.

Pentingnya Jouge Kankei dalam Koorporasi Jepang

Jouge kankei menuntut lebih dari sekadar keterampilan pekerjaan. Kamu juga harus cerdas dalam membangun hubungan dengan rekan kerja. Ketika berinteraksi dengan atasan (jooshi), senior (senpai), atau rekan seangkatan (doryo), kamu akan mengadaptasi perilaku dan komunikasi secara berbeda.

Dalam konteks ini, seorang senpai dalam perusahaan memiliki pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas. Kehadirannya sangat penting bagi karyawan baru (shinnyuusha) yang dapat mempelajari etiket bisnis dan perilaku dengan meneladani senior di tempat kerja.

Penerapan Jouge Kankei dalam Lingkungan Kerja

Pegawai baru sering mengandalkan senior untuk mendapatkan informasi terkait tata cara kerja, hak libur, hingga tata tertib yang harus diikuti. Ketika mendapat bantuan, mereka juga memiliki tanggung jawab untuk berterima kasih dengan membawa oleh-oleh (omiyage) sebagai ungkapan terima kasih.

Penting untuk diingat, prinsip loyalitas dan tanggung jawab yang tinggi merupakan bagian dari nilai Bushido. Karyawan di Jepang menganggap perusahaan tempat mereka bekerja sebagai pemberi bantuan yang pantas dihormati dan diabdikan.

Tips untuk Mengimplementasikan Jouge Kankei
  1. Amati dan Pelajari: Perhatikan interaksi antara atasan, senior, dan rekan sekerja. Amati cara mereka berkomunikasi, berinteraksi, dan menyelesaikan masalah. Pelajari cara mereka menjaga hubungan secara hierarkis.
  2. Beri Penghormatan: Berikan penghormatan yang tepat kepada atasan dan senior. Gunakan bahasa yang sopan, hormatilah waktu dan ruang pribadi mereka, dan tunjukkan apresiasi saat menerima bantuan atau arahan dari mereka.
  3. Bersikap Terbuka dan Hormatilah Semua: Meskipun ada hierarki yang kuat, sikap terbuka dan hormat kepada semua orang tetap penting. Berinteraksilah dengan semua rekan kerja tanpa memandang posisi hierarkis.
  4. Ajukan Pertanyaan dengan Bijak: Saat meminta bantuan atau nasihat, ajukan pertanyaan dengan sopan dan penuh kehormatan. Tunjukkan bahwa kamu menghargai pengetahuan dan pengalaman mereka.
  5. Bimbingan dan Belajar dari Senior: Jalin hubungan yang baik dengan senior yang berpengalaman. Gunakan kesempatan ini untuk belajar lebih banyak, baik secara langsung maupun melalui contoh yang mereka tunjukkan.

Dalam budaya korporasi Jepang, jouge kankei bukan sekadar struktur hierarkis, tapi juga menandai hubungan yang mendasari interaksi sosial dan profesional di tempat kerja. Selain jouge kankei, Jepang juga memiliki banyak prinsip khas lainnya dalam budaya kerja. Pelajari lebih lanjut dengan tutor KitaCakap yang telah banyak berinteraksi dengan orang Jepang dalam konteks kerja secara langsung.

Bagikan artikel ini

Artikel lainnya

Mau upskill bareng KitaCakap?

Website ini menggunakan cookies, untuk memastikan kamu mendapatkan pengalaman terbaik di website kami.